KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN
HORTIKULTURA
LABORATORIUM KULTUR JARINGAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KULTUR JARINGAN
Acara Praktikum : Pengenalan Alat
dan Ruang Laboratorium Kultur Jaringan
Tujuan : 1. Dapat menyebutkan
semua alat pada kultur jaringan
2. Memahami
cara pengggunaan alat pada kultur jaringan
3. Memahami
tata letak ruang pada kultur jaringan
Nama Praktikan :
Istizah Dwi Octaviani NIM : A31151885
Program Studi : Produksi Tanaman Hortikultura
Golongan :
B
Tempat :
Laboratorium Kultur Jaringan, Politeknik
Negeri Jember
Pembimbing :
Dr. Ir. Kasutjianingati, Msi.
Teknisi :
1.
Suseno Adi
Nugroho
2.
Riani Ningsih
3.
Ardika
LABORATORIUM KULTUR JARINGAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
BAB I
METODOLOGI
1.1
Tempat
dan Waktu
Tempat :
Laboratorium Kultur Jaringan, Politeknik Negeri Jember
Waktu :
Senin, 19 September 2016
1.2
Alat
dan Bahan
Alat :
Semua peralatan yang ada di laboratorium kultur jaringan
Bahan :
kertas HVS dan alat tulis,penggaris,dll
1.3
Pelaksanaan
Praktikum
1. Siapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini
2. Gambar
alat-alat dan beri keterangan yang dianggap perlu
3. Tulis
nama alat dan berikan keterangan serta penggunaan peralatan tersebut
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
2.1
Hasil pengamatan
a.
Pengenalan Alat-Alat Praktikum Kultur Jaringan
NO
|
GAMBAR
|
FUNGSI
|
CARA KERJA
|
1
|
BEAKER GLASS/GELAS UKUR |
-Untuk
mengukur volume larutan
-Penampung
wadah larutan
|
Dengan cara menuangkan larutan atau zat kimia secara
langsung dan hati-hati
|
2
|
ERLEN MAYER |
-Untuk
mengukur volume larutan
-Penampung
wadah larutan
|
Dengan cara menuangkan larutan atau zat kimia secara
langsung dan hati-hati
|
3
|
BOTOL STOK |
Untuk menyimpan larutan
|
Meletakkan larutan pada botol , untuk digunakan kembali
sisa larutan lalu menyimpannya pada ruang stok
|
4
|
BOTOL KULTUR |
Untuk menyimpan media/tempat untuk media
kultur/eksplant
|
Meletakkan eksplant pada botol untuk diamati
pertumbuhan eksplant
|
5
|
PETRIDISH |
Tempat eksplan ketika inokulasi
|
-Meletakan medium di dalam cawan petri.
-Menutup Cawan petri dengan penutup
cawan.
|
6
|
LAMPU BUNSEN |
Sebagai alat sterilisasi disektinset ketika inokulasi
|
-Menyalakan Bunsen.
-Memanaskan alat-alat tersebut di atas api
sampai pijar
|
7
|
PINSET |
Handling objek
|
Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang
tengah-tengahnya ditekan.
|
8
|
GUNTING |
Untuk memotong objek
|
Bahan yang akan diambil, dipotong dengan gunting dengan
hati-hati.
|
9
|
PISAU SCAPEL |
Untuk memotong objek
|
Pisau dapat dipasang menurut ukuran yang dikehendaki.
Tangkainya dapat disterilkan dengan autoklaf sedangkan mata pisaunya hanya
sekali pakai.
|
10
|
JARUM OSE |
Untuk menusuk objek
|
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian
menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati
|
11
|
![]()
PIPET UKUR
|
Untuk mengambil dan memindahkan larutan
|
cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan pol pipet /
karet penyedot, pada pol pipet ada keterangan A untuk melepaskan udara, S
untuk mengambil larutan. E untuk mengeluarkan larutan
|
12
|
MIKRO PIPETOR |
Untuk mengambil/memindah larutan dalam jumlah tertentu
( sedikit)
|
- Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan
berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
- Masukkan Tip bersih ke
dalamNozzle / ujung
mikropipet.
- Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama
/ first stop, jangan
ditekan lebih ke dalam lagi.
- Masukkan tip ke dalam
cairan sedalam 3-4 mm.
- Tahan pipet dalam posisi
vertikal kemudian lepaskan tekanan dariThumb
Knob maka cairan akan masuk ke tip.
- Pindahkan ujung tip ke
tempat penampung yang diinginkan.
- Tekan Thumb Knob sampai hambatan
kedua / second stopatau
tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
- Jika ingin melepas tip
putarThumb Knob searah
jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
|
13
|
MAKRO PIPETOR |
Untuk mengambil/memindah larutan dalam jumlah tertentu
( besar)
|
- Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan
berkali-kali untuk memastikan lancarnya makropipet.
- Masukkan Tip bersih ke
dalamNozzle / ujung makropipet.
- Tekan Thumb Knob sampai hambatan
pertama / first stop,
jangan ditekan lebih ke dalam lagi.
- Masukkan tip ke dalam
cairan
- Tahan pipet dalam posisi
vertikal kemudian lepaskan tekanan dariThumb
Knob maka cairan akan masuk ke tip.
- Pindahkan ujung tip ke
tempat penampung yang diinginkan.
- Tekan Thumb Knob sampai hambatan
kedua / second stopatau
tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
- Jika ingin melepas tip
putarThumb Knob searah
jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.
|
14
|
![]()
AUTOKLAF
|
Untuk sterilisasi alat bahan dan media
|
- memasukkan medium yang ingin disterilkan
- penutup otoklaf dipasang dan sekrup dikencangkan
- Keran pengatur tempat keluar uap air dibiarkan tetap
terbuka hingga semua udara terdesak keluar.Apabila sterilisasi telah selesai autoklaf dibiarkan tekanan turun hingga nol.
- Kran uap air dibuka secara perlahan. Jangan membuka
kran uap untuk mempercepat turunnya tekanan, tunggu sampai tekanan
menunjukkan angka nol.
|
15
|
![]()
KULKAS
|
Untuk menyimpan larutan stok
|
Botol stok yang sudah ada larutannya disimpan pada
kulkas
|
16
|
MICROWAVE |
Untuk sterilisasi dengan frekuensi tinggi
|
- Campurkan
nutisi, air, dan agar-agar.
- Hidupkan
microwive lalu larutkan hingga tercampur
rata.
- Setelah
tercampur rata, matikan microwive lalu ambil
larutan dari mikrowife.Tuangkan dalam
botol.
|
17
|
TIMBANGAN ANALITIK |
Untuk mengetahui berat sebuah benda
|
- Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
- Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu
merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
|
18
|
![]()
TIMBANGAN
O BALANCE
|
Untuk mengetahui berat sebuah benda
|
- Setiap lengan berada pada skala 0
- Kalibrasi terlebih dahulu, dengan
cara memutar skrup knop pemutar kalibrasi di bagian belakang,sampai
seimbang atau jarum menunjukkan angka titik nol
- Meletakkn benda yang diukur,Menggeser skalanya mulai dari
lengan yang besar-kecil
- Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setiap skala
mulai dari yang besar hingga yang kecil
|
19
|
OVEN |
Untuk sterilisasi alat dengan panas dari hitter
(kecuali plastik dan karet ) sekitar 15oC-20oC
|
-
memeriksa tegangan yang diperlukan
-
menekan saklar power indikator lampu menyala
-
mengatur suhu dalam ruangan dan mengatur waktu
|
20
|
HOT PLATE |
Untuk memanaskan larutan stok
|
- taruh bahan
diatas hot plate
- untuk mengaduk
gunakan tombol kanan
- untuk pemanas
gunakan tombol sebelah kiri
|
21
|
MAGNETIK STIRR |
Untuk mengaduk larutan
|
- Masukkan stirr
pada larutan, letakkan tepat pada bagian tengah
- Ubah tombol
kanan untuk mengatur kecepatan, tombol kiri untuk suhu
- Waktu
disesuaikan sesuai kebutuhan
- Setelah
selesai tombol kecepatan dan suhu di 0 kan
- Ambil batang
magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali diatas papan
besi
|
22
|
PH TESTER |
Untuk mengetahui Ph larutan
|
-
Hidupkan alat
ph,celupkan elektroda dalam cairan,kemudian putar-putar elektroda larut
menjadi homogen.
-
Tekan tombol “hold”
tunggu beberapa saat hingga muncul angka PH yang menunjukan kadar ph pada
cairan tersebut
|
23
|
![]()
SHAKER
|
Untuk mengaduk larutan
|
- Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung.
-
Menekan
tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan
yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata.
|
24
|
KOMPOR GAS |
Untuk sterilisasi media
|
- Campurkan
bahan-bahan yang akan dilarutkan kedalam wadah lalu letakkan diatas kompor
- Hidupkan
kompor
- Setelah
tercampur rata, matikan kompor lalu ambil larutan atau pindahkan
dari atas kompor.
|
25
|
![]() |
Untuk membuat aquades
|
-
Masukkan air dari kran
-
Secara otomatis air akan mengalir
dari kran menuju selang lalu akan masuk kedalam destilasi unit dan akan
mengalami pemanasan. Setelah itu, uap air atau air suling akan keluar melalui
kran yang ada pada destilasi unit tersebut(dibagian depan)
|
26
|
SEALER |
Digunakan untuk merekatkan plastik
|
- Pasang catur daya
- Letakkan bahan yang akan disealer
- Atur level suhu
- Tekan tuas pengungkit
- lepaskan tuas kemudian lepas cabel catutnya.
|
27
|
LAF (Laminar Air Flow) |
Tempat penanaman explants dalam keadaan aseptik atau
steril.
|
- Hidupkan UV 1 jam sebelum explants dimasukkan, dan
matikan setelah 1 jam
- Hidupkan lampu penerang dan semprot alcohol
- Hidupkan blower lalu masukkan bahan.
|
b.
Tata
Ruang Laboratorium Kultur Jaringan
Tata
Ruang Laboratorium Kultur Jaringan
Keterangan
:
A = Ruang Stok
B = Ruang Persiapan
C = Ruang Staff
D = Ruang Inokulasi
E = Ruang Inkubator I
F = Ruang Inkubator II
2.2
Pembahasan
Kultur
jaringan adalah suatu metode atau teknik untuk menumbuh kembangkan bagian pada
tanaman secara in vitro dalam keadaan aseptik, denngan media kultur yang
lengkap untuk tujuan tertentu. Dalam melakukan kegiatan praktikum pada kultur
jaringan diperlukan ruang dan peralatan yang khusus.
Ruang
yang diperlukan dalam kegiatan kultur jaringan yaitu Ruang Stok, Ruang
Persiapan, Ruang Staff, Ruang Inokulasi, Ruang Inkubator dan Ruang
Aklimatisasi. Pengaturaran ruang pada
kultur jaringan dibagi menjadi dua yaitu terpisah & terhubung, mkasudnya
adalah setiap kegiatan pada kultur jaringan trpisah namun tetap berhubungan.
Alat yang digunakan pada kultur jaringan ada bermacam-macam pada tiap-tiap ruang yang
memiliki fungsi tersendiri. Setiap peralatan maupun ruang pada kultur jaringan
harus memiliki kondisi yang aseptik atau steril, hal itu disebabkan agar saat
praktikum tidak ada kesalahan atau eksplant yang ditanamn tidak mengalami
kontaminasi terhadap mikroorganisme ( fungi, bakteri, virus ) yang menyebabkan
gagalnya dalam kegiatan praktikum.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengenalan alat dan ruangan pada
kultur jaringan sangat penting, karena tiap alat memiliki fungsi yang berbeda
serta ruangan pada kultur jaringan yang terpisah namun berhubungan yang artinya
setiap kegiatan dilakukan secara terpisah namun tetap berhubungan. Jadi swtiap
praktikum harus dilakukan sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR
PUSTAKA
-
BKPM Dasar-Dasar Kultur Jaringan
Produksi Tanaman Hortikultura, Politeknik Negeri Jember
-
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/lili-sugiyarto-ssi-msi/pengenalan-lab-kuljar.pdf

























